Resensi Novel As Red As Blood

Sebuah judul buku menggambarkan keseluruhan cerita didalamnya. Begitulah kira – kira yang saya tangkap setelah menyelesaikan trilogi Lumikki Andersson ini.
Trilogi ini dibuka dengan cerita tentang seorang siswi SMA yang berusaha menyelidiki mafia pengedar narkoba terbesar di Rusia. Lumikki Andersson nama siswi itu. Ia harus merelakan pahanya tertembak demi mengungkap misteri kantung sampah berisi uang bernoda darah yang dilempar ke halaman belakang rumah temannya yang bernama Elisa. Upaya penyelidikan ini membuatnya terseret ke sebuah pesta kelas atas di sebuah rumah mewah. Di pesta itu Lumikki berhasil mengetahui pemimpin mafia pengedar narkoba tersebut yang terkenal dengan sebutan Beruang Kutub. Hingga akhirnya Lumikki berhasil menjebloskan tangan kanan Beruang Kutub yang bernama Boris Sokolov.
Dalam seri pertama yang berjudul As Red As Blood yang diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia di tahun 2016 ini, identitas Beruang Kutub yang sebenarnya belum terungkap. Salla Simukka masih ingin membuat pembacanya makin penasaran dengan alur cerita yang dibuatnya. Novel ini menggunakan plot maju dengan mengambil setting waktu hanya enam hari secara berurutan. Meskipun cukup singkat, namun pembaca bisa mengikuti alur cerita dengan baik karena ditulis dalam adegan dan konflik cerita yang memikat.
Judul As Red As Blood sangat tepat dijadikan sebagai judul dalam trilogi Lumikki Andersson seri pertama. Karena novel ini mengisahkan tentang pembunuhan. Yakni pembunuhan seorang gadis bernama Natalia yang menjadi cerita pembuka di awal novel.
Dengan latar belakang daerah Rusia yang bersalju serta nama – nama tokoh yang berbau Rusia, membuat novel setebal 298 halaman ini sangat menarik untuk dibaca.

Judul Novel : As Red As Blood
Penulis : Salla Simukka
Tahun Terbit : 2016

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *