Resensi Novel As White As Snow

As White As Snow.
Apa imajinasi yang terlintas dalam pikiran kita saat membaca judul diatas? Pasti kita memikirkan sebuah keindahan atau mungkin sebuah ending cerita yang menyenangkan seperti ketika kita melihat hamparan salju putih. Jika itu yang menjadi imajinasi kita, maka kita akan kaget setelah menyelesaikan membaca novel yang terbit di tahun 2016 ini.
Novel ini merupakan seri kedua dari trilogi Lumikki Andersson. Salla Simukka memilih judul As White As Snow bukan tanpa alasan. Ia menggunakan judul As White As Snow seolah ingin menceritakan kepada para pembacanya bahwa apa yang terlihat putih tidak selamanya putih seperti yang kita kira.
Cerita dalam novel ini bergulir saat Lumikki berkenalan dengan seorang wanita bernama Lenka yang mengaku sebagai kakak perempuan Lumikki. Melalui alasan dan bukti – bukti kuat, Lenka berhasil meyakinkan Lumikki dan memperkenalkan Lumikki kepada keluarganya. Disinilah Lumikki berkenalan dengan Adam Havel – kakak Lenka.
Pada saat jamuan makan malam, semua yang hadir di jamuan itu diharuskan untuk melakukan pengakuan dosa kepada Tuhan. Termasuk Lumikki. Namun ketika tiba gilirannya, Lumikki menolak. Ia merasa tidak melakukan dosa besar dalam hidupnya.
Akibat penolakan itulah konflik bermunculan. Mulai dari pembunuh bayaran yang disewa Adam Havel yang berusaha melenyapkan Lumikki, kebohongan Adam Havel yang berhasil diungkap oleh Lumikki serta rahasia siapa jati diri Lenka sebenarnya mulai terkuak. Sebuah rahasia yang membuat Lumikki merasa kecewa.
Seperti cerita di seri pertama trilogi Lumikki Andersson, As White As Snow diceritakan dalam setting waktu hanya empat hari. Walaupun hanya empat hari, novel ini mampu menciptakan kesan tersendiri bagi pembacanya. Tokoh – tokoh cerita didalam novel ini memiliki watak yang sukar ditebak. Seperti Lenka yang tiba – tiba mengaku sebagai kakak Lumiki. Padahal mereka baru bertemu sehari. Lalu tokoh Adam Havel yang tiba – tiba membakar seluruh pengikutnya didalam gubuk tempat pertemuan sekte “Saudara Putih” yang ia pimpin.
Cerita yang diuraikan dalam 251 halaman ini akan membuat kita menilai bahwa apa yang nampak baik, termasuk orang – orang di sekitar kita yang berbuat baik kepada kita sebenarnya tidaklah sebaik yang kita harapkan. Terkadang apa yang kita pikirkan sangatlah jauh berbeda dengan kenyataan. Bahkan orang terdekatpun bisa menjadi musuh.
Judul Novel : As White As Snow
Penulis : Salla Simukka
Tahun Terbit : 2016