Resensi Novel As Black As Ebony

Masa lalu tidak bisa dihapus dengan mudah. Segala sesuatu meninggalkan jejak dalam diri seseorang.
Setelah kejadian pembakaran gubuk yang menjadi tempat perkumpulan sekte “Saudara Putih”, hadirlah Sampsa yang terpikat oleh pesona dan keberanian Lumikki. Hubungan mereka begitu dekat hingga hampir saja menghapus ingatan Lumikki tentang Blaze.
Cerita berawal ketika Lumikki terbangun dini hari, ia menerima pesan singkat di ponselnya. Penguntit itu telah mengetahui keberadaan Lumikki. Pesan – pesan yang dikirimkan kepada Lumikki membawanya ke sebuah tempat. Tempat yang mempertemukan Lumikki, Blaze dan Sampsa.
Konflik mulai muncul ketika penguntit itu berhasil membius Lumikki dan memasukkannya kedalam peti kaca. Dalam keadaan terkurung dalam peti kaca, Lumikki memikirkan cara agar dapat melarikan diri. Hingga akhirnya usaha pelariannya membuahkan hasil. Namun keberuntungan tidak berhenti sampai disitu, lelaki yang menguntit Lumikki selama ini berusaha untuk menangkap dan menguasainya kembali. Saat Lumikki terpojok, pengakuan demi pengakuan keluar dari mulut lelaki itu. Rahasia masa lalu Lumikki terungkap lewat mulutnya. Termasuk kebenaran tentang Rosa – kakak kandung Lumikki yang tewas tertusuk ketika Lumikki berumur tiga tahun. Apa yang dikatakan lelaki itu hingga membuat Lumikki lompat keluar jendela dari lantai atas? Siapa lelaki yang selama ini menguntit Lumikki? Apa motif dibalik semua yang dilakukan lelaki itu? Jawaban dari ketiga pertanyaan tersebut terdapat di dalam novel setebal 203 halaman ini. Seri ketiga dari trilogi Lumikki Andersson.
Seri ini merupakan seri penutup dari dua novel sebelumnya. Yakni As Red As Blood dan As White As Snow. Sebagai seri penutup, tidak asyik kalau tidak ada “ledakan” didalamnya. Dan di seri ketiga inilah ledakan itu terjadi. Ledakan yang memecahkan misteri di novel seri pertama dan kedua. Ledakan masa lalu yang menimbulkan jelaga hitam dalam kehidupan Lumikki. Sehitam judulnya As Black As Ebony.
Selamat membaca…

Judul Novel : As Black As Ebony
Penulis : Salla Simukka
Tahun Terbit : 2016

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *